Selasa, 19 Januari 2016

KARISMA - #AssalamualaikumUkhti Part 1


#AssalamualaikumUkhti
“Ukhti, ana mau tanya, apa hukumnya jika ada Ikhwan yang berjanji akan menikahi kita tapi nanti setelah kita sama-sama sudah siap, sedangkan sekarang kami berdua masih kuliah?. Jazakillah sebelumnya.
Wa’alaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh.
Saudariku, Ukhti Nissa...
Dalam Islam hukum berjanji sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an lihat QS. An-Nahl ayat 91, dan menunaikan janji itu merupakan salah satu ciri dari orang yang beriman. Sedangkan ingkar janji adalah perbuatan syetan dan salah satu sifat Bani Israil.
Sedangkan untuk janji yang diucapkan seorang Ikhwan yang bukan dalam status mengkhitbah, itu tidak bersifat mengikat seorang Akhwat. Jadi masih boleh sang Akhwat menikah dengan orang lain yang benar-benar mengkhitbahnya secara syar’i, karena itu hanya sekedar janji bukan khitbah yang hukumnya sudah jelas.
Dan dalam Islam tidak dikenal janji yang seperti itu, dan memang tidak ada kekuatan hukumnya. Karena hal itu tidak ubahnya seperti mereka yang berpacaran, dan janji-janji sepasang kekasih yang belum ada ikatan itu tidak memiliki dasar hukum, lain halnya dengan KHITBAH yang meski belum halal, tapi paling tidak sudah berbentuk semi ikatan, sebelum dilakukannya prosesi Ijab. Dan jika seorang Akhwat telah dikhitbah oleh seseorang maka orang lain tidak boleh lagi mengajukan lamaran padanya.
Jadi kesimpulan yang bisa ana bagi, apabila memang Ukhti Nissa dan Ikhwan tersebut belum siap untuk menikah, maka sebaiknya tidak dulu terlalu memberi perhatian akan masalah ini. dan sebisa mungkin dihindari dulu hubungan dengan lawan jenis dalam bentuk apapun yang akan menimbulkan dosa. Karena untuk masalah jodoh atau pasangan hidup kita kelak semua itu telah ditetapkan oleh Allah Ta’Alla secara pasti, jadi untuk sementara waktu ini hendaklah Ukhti hanya fokus menjalani kuliah dan memperbanyak kualitas ibadahnya, agar kelak dipertemukan dengan pasangan seperti yang anti idamkan.
“...sesungguhnya perempuan yang baik itu untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik pula...” QS. An-Nur ayat 26.
Semoga berkenan dengan penjelasan yang singkat ini, jika ada salah dan khilaf ana mohon dimaafkan.
Wallahu A’lam

@Riri Suwandi.

KARISMA - #AssalamualaikumUkhti Part 2


#AssalamualaikumUkhti
“Ukhti Riri yang dirahmati Allah SWT, ana Zahra dari anggota KARISMA Depok, ana mau tanya ukh, sebenernya bagaimana sih hukum seorang Akhwat yang melukis tangannya dengan memakai henna atau daun pacar?. Apa dalam Islam itu ada ajarannya? ataukah sekedar budaya dari suatu daerah saja?. Sebelumnya ana ucapkan Syukran Katsir atas jawaban ukhti. Wassalam.
Wa’alaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh.
Saudariku, Ukhti Zahra yang selalu dalam lindungan Rahmat Allah Subhanahu Wa Ta”Alla.
Jazakillah atas pertanyaannya, dan untuk penjelasan tentang mewarnai kulit atau melukisnya dengan daun pacar.
Imam An-Nawawi dalam Al-Majmu I/3/24, berkata : “Mewarnai kedua tangan atau kedua kaki dengan serbuk daun pacar adalah disunnahkan bagi wanita yang bersuami, berdasarkan hadits-hadits yang masyhur tentang hal itu”. Dalam hal ini An-Nawawi menunjuk pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud :
“Bahwasanya seseorang wanita bertanya kepada Aisyah Ra. tentang mewarnai kulit dengan serbuk daun pacar. Dia menjawab : Tidak apa-apa. Hanya saja aku tidak suka, karena Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam, tumpuan kasihku tidak menyukai baunya”. (Hadits ini juga diriwayatkan An-Nasa’i).
“Dari Aisyah Ra. berkata : Seseorang wanita mengacungkan tangan dari balik tabir (sedang ditangan wanita itu ada sebuah kertas bertulis) kepada Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam. Lalu Nabi mengepalkan tangan beliau dan bersabda : ‘Aku tidak tahu tangan seorang lelakikah (dibalik tabir itu) atau tangan seorang perempuan?’. Wanita itu menjawab : ‘Tangan seorang perempuan’. Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam bersabda : “Andaikan kamu perempuan, tentu kamu ubah warna kukumu”. Maksudnya dengan pewarna dari serbuk daun pacar”. HR. Abu Dawud dan An-Nasa’i.
Jadi kesimpulan yang bisa ana berikan, hukum mewarnai kulit atau kuku dengan serbuk daun pacar itu diperbolehkan, hanya saja seorang Akhwat diharamkan mewarnai kukunya dengan bahan cairan yang rekat menempel keras (kutek) karena akan menghalangi air untuk bersuci.
Demikian jawaban dari ana Ukhti Zahra, semoga bermanfaat. Dan jika ada salah atau khilaf ana mohon maaf. Salam untuk Akhwatfillah di Depok.
Wallahu A’lam

@Riri Suwandi

Kamis, 14 Januari 2016

Jalan Takdir - PROLOG


Prolog

Minggu pagi yang cerah, disebuah rumah tampak seorang pria tengah duduk di depan televisi yang sedang menyajikan berita.
“Mas, Mas Ahmad...?” panggil seorang wanita yang datang dari arah dapur, pada pria yang tengah duduk santai di sofa berulang kali, kini wanita berkerudung itu lebih mendekat dan menyentuh pundak sang pria. Meski wajahnya tertuju pada layar televisi yang tengah menyala dihadapannya, namun wanita itu tahu jika pria itu tidak sedang menyimak apa yang tersiar disana.
“Eh sayang, apa nasi gorengnya sudah siap?” respon pria itu kaget, sedari tadi ia memang tengah terbuai dalam alam pikirannya.
“Iya Mas, Mas lagi melamun ya? dari tadi aku panggil-panggil tidak menjawab, sarapannya sudah aku siapkan,” balas wanita bernama Mayang itu lagi, masih diposisi berdiri disamping sang pria. Ia memang telah selesai memasak menu sarapan pagi itu, yang walaupun mereka memiliki asisten rumah tangga dirumah, tapi bagi Mayang ia akan berusaha sebisa mungkin untuk melayani pria yang menjadi suaminya itu, sebaik yang dapat ia lakukan untuk menunjukkan kasih sayang dan perhatiannya. Walau itu hanya dilakukannya saat weekend saja, secara dihari lain keduanya akan disibukkan dengan rutinitas pekerjaan masing-masing.
“Maaf ya sayang, aku tadi lagi mikir sesuatu jadi tidak tahu kalau kamu panggil, sekarang kita makan yuk, aku sudah lapar habis lari tadi pagi,” sahutnya pada istrinya itu, lalu beranjak berdiri dan menuju ke arah ruang makan yang menjadi satu dengan dapur dirumah mereka.
“Sebenarnya apa yang sedang menganggu pikiran Mas? akhir-akhir ini aku lihat Mas sering  melamun?” tanya Mayang disela-sela menikmati sarapan bersama suaminya itu.
“Hanya masalah pekerjaan,” jawab Ahmad singkat.
“Mas ingat sudah berapa lama kita menikah?” lanjut istrinya.
“Kenapa kamu tanya begitu May?”.
“Apa Mas lupa kalau kita sudah hampir tiga tahun hidup bersama?, jadi aku bisa tahu kalau Mas sekarang sedang berbohong dan menyembunyikan sesuatu, beberapa hari belakangan ini aku mencoba untuk memberi Mas kesempatan untuk jujur dengan sendirinya, tapi sampai hari ini Mas masih mau memberitahu apa yang menganggu pikiran Mas itu?, apa peran aku sebagai istri sudah tidak bisa menjadi teman berbagimu lagi?” jelas Mayang dengan lemah lembut, ia tahu suaminya tengah memikirkan sesuatu yang bukan berkaitan dengan pekerjaannya, instingnya sebagai wanita yang sudah hidup serumah sekian lama dengan pria itu, tidak dapat diabaikan.
Mayang memang bukan tipe wanita yang suka menuntut sesuatu dengan mengebu, ia selalu bisa menahan dirinya. Mungkin hikmah dari shaum sunnah yang sering dikerjakannya sejak remaja dulu, mampu membentuk pribadinya yang penuh kesabaran seperti itu.
“Maafin Mas ya, sebenarnya aku tidak berniat menyembunyikan apapun dari kamu May, tapi Mas takut kalau sampai kamu tahu, kamu juga akan kepikiran,” balas suaminya yang hampir selesai menyantap menu sarapannya.
“Mas, bukan sudah selayaknya jika suami istri itu saling berbagi dalam segala hal?, entah itu suka atau duka, untuk saling membantu dan meringankan beban masing-masing,” Mayang pun tampak telah menghabiskan makanan yang ada di piringnya, ia meraih segelas air di sampingnya dan meneguknya sebelum kembali memperhatikan Ahmad yang duduk di hadapannya.
“Kamu memang istri aku yang sangat istimewa sayang, tapi kita shalat Dhuha dulu ya, setelah itu Mas janji akan menceritakan semua sama kamu,” sahut Ahmad seraya beranjak dari tempat duduknya yang kemudian diikuti oleh istrinya sembari mengumpulkan piring dan gelas bekas makan mereka tadi.
“Aku cuci piring dulu sebentar, Mas duluan ke musholanya,” sahut Mayang.
“Lho Mba Sumi mana? dari tadi tidak kelihatan, biasanya dia selalu membantu kalau kamu di dapur?”.
“Tadi waktu Mas berangkat lari pagi, Mba Sum berangkat ke pasar dan belum pulang,” jawabnya lagi seraya berlalu menuju ke tempat cuci piring.
“Oo...”.
“Sudah Mas Dhuha duluan saja, nanti aku menyusul...” lanjut Mayang tanpa menengok dan tetap asik dengan pekerjaannya mencuci.
“Iya sayang, ini juga aku sudah mau jalan,” balas suaminya sebelum berlalu meninggalkan ruang makan menuju ke mushola yang ada dirumah mereka.

***


Jalan Takdir - SINOPSIS


Sinopsis
Kehidupan biduk rumah tangga Ahmad Baihaqy dengan Mayang Lestari yang tenang dan tentram, akhirnya diterpa gelombang ujian. Bukan sekedar riaknya saja, melainkan bisa dikatakan sebagai ombak setengah tsunami. Bagaimana tidak?, sejak keduanya telah resmi menjadi suami istri, selama tiga tahun tidak pernah sekalipun ada konflik berarti yang terjadi dalam masa itu. Namun tiba-tiba satu peristiwa terjadi dan mengharuskan Mayang untuk rela berbagi suami dengan wanita lain, oleh sebab peristiwa tersebut.
Sontak hal itu memberikan dampak yang begitu besar bagi kehidupan perkawinannya. Selama ini banyak teman dan saudara yang merasa iri dengan rumah tangga mereka, lantaran keadaan rumah tangga keduanya selalu terlihat harmonis dan bahagia. Meski salah paham kecil dan sedikit rasa cemburu kerap muncul, secara mereka berdua memiliki kesibukan karirnya masing-masing.
Namun semua itu selalu dapat mereka atasi dengan baik, lantaran keduanya paham akan ilmu saling mengalah. Jadi jika salah satu dari mereka ada yang sedang keras hati lantaran emosi, maka yang lainnya akan mengalah dan bersikap lembut agar hati yang tengah membatu itu tidak sampai pecah. Atau dalam kata lain kehidupan yang mereka jalani didasari dengan sikap saling menerima dan memberi, hingga menimbulkan rasa saling melengkapi antara satu sama lainnya. Bukankah pasangan yang ideal dalam sebuah rumah tangga selalu harus begitu?.
Dan akhirnya dengan berat hati, Mayang pun menerima jalan takdir dalam hidupnya, dengan menerima kehadiran Sarah Azizah yang menjadi madunya. Seorang wanita yang pernah mengisi hati Ahmad dimasa lalu, namun jauh sebelum ia menikah dengan Mayang.
Lalu bagaimana kehidupan perkawinan poligami yang mereka jalani?, apakah yang akan terjadi selanjutnya dengan hubungan mereka bertiga?. Dan sebenarnya peristiwa apakah yang menyebabkan keadaan itu harus mereka lalui?. Temukan jawabannya disini, sebuah kisah berjudul “JALAN TAKDIR”....!!!


***

Selasa, 12 Januari 2016

The Secret - PROLOG


Prolog.

New York City, 2012.
“Malam ini kau akan menjadi milikku Mad,” bisik seorang pria di antara hingar bingarnya musik yang mengalun kencang di sebuah Club malam ternama. Sejak memasuki Club tadi pandangan mata pria itu memang hanya tertuju pada satu sosok wanita yang sengaja ia ikuti sejak wanita itu keluar dari apartemennya, untuk kemudian menghadiri acara reuni dengan teman-temannya di Club itu. Bukan tanpa alasan semua itu ia lakukan, akan tetapi semua dilandasi oleh rasa sakit hatinya pada sosok wanita itu yang telah menolak cinta dan lamarannya. Tampak wanita itu kini tengah bercengkrama dengan beberapa temannya, sesekali ia meneguk fruitpunch pesanannya karena memang ia tidak begitu suka dengan jenis minuman yang mengandung alkohol tinggi, meski usianya telah genap memasuki kepala tiga.
Pria yang biasa disapa dengan nama Jo itu sengaja mengambil tempat dilantai dua Club tersebut, dan tidak seperti kebiasaannya yang selalu ditemani beberapa wanita sexy di setiap kunjungannya. Akan tetapi malam itu ia memilih duduk sendiri dengan menolak beberapa wanita yang berusaha mendekat ke arah meja yang telah dipesannya. Hal itu ia lakukan semata-mata agar lebih leluasa mengawasi setiap gerak-gerik Madlyn-wanita yang tengah menjadi incarannya itu. Sementara sang Disc Jokey mulai beraksi dengan paduan musik menghentak yang lebih bersemangat dengan sesekali ia menyapa para pengunjung yang terlihat hampir memenuhi lantai dansa. Dan saat itu tampak Jo tengah memanggil seorang pelayan yang kebetulan lewat di hadapannya untuk mendekat padanya.
“Aku ada pekerjaan untukmu, dan aku akan membayarmu dengan layak tapi kau harus berhasil melakukannya dengan baik, apa kau setuju?” ucapnya setengah berbisik pada pria muda yang berprofesi sebagai pelayan penghantar minuman tersebut.
“Iya Tuan, apa yang dapat saya lakukan untuk anda?” balas pemuda itu.
“Kau lihat wanita dibawah itu, yang mengenakan gaun tanpa lengan berwarna hitam yang tengah bersama teman-temannya, ia duduk dekat Bar...” tunjuk Jo menginformasikan pada sang pelayan yang disambut dengan anggukan kepala.
“Buatlah minuman serupa dengan yang dinikmatinya dan tambahkan bubuk ini kedalam minuman itu sebelum kau memberikan padanya, dan pastikan ia meminumnya,” lanjut Jo menginstruksi seraya menyerahkan sebuah bungkusan plastik bening berisi bubuk putih ke tangan pelayan tadi.
“Dan ingat jangan sampai ada yang menghetahui tindakanmu, ini bayaranmu, sekarang pergilah dan jangan coba-coba menipuku kalau kau masih sayang nyawamu,” lanjutnya lagi yang juga disertai ancaman, sembari menyerahkan sebuah amplop yang dengan jelas terlihat berisi uang tunai karena bentuknya cukup tebal.
“Baik Tuan, saya mengerti, permisi” balas pelayan itu sebelum berlalu.
‘Bersiap-siaplah Mad, malam ini kita akan bersenang-senang’ batin Jo seraya menampakkan senyum jahatnya. Ia sangat berkeyakinan malam ini apa yang telah direncanakan jauh-jauh hari akan segera terlaksana, semua lantaran ia sudah terlalu lama mendamba wanita itu. Bukan sehari atau dua hari ia menguntit Madlyn namun hampir setiap hari selama setahun belakangan ini ia selalu memata-matai wanita yang sejak lama dipujanya itu, tapi sekaligus juga sangat dibencinya kini. Hingga ia memutuskan melaksanakan aksinya malam ini untuk merusak wanita itu dengan cara menjebak Madlyn untuk dapat menjadi miliknya walau hanya satu malam.
“Ayolah Mad, hanya segelas saja kau tidak akan mabuk, percaya padaku” desak Sarah, teman wanita tersebut yang sedari tadi tengah diapit oleh dua orang pria seperti kebiasaannya bila datang ke Club, seraya menawarkan segelas minuman yang baru saja ia tuang dari botol ketiga pesanannya.
“Benar Mad, ini sebagai bukti persahabatan kita,” sambung Christine teman lainnya yang tubuhnya sudah menjadi sasaran tangan jahil pria yang duduk disampingnya, terbukti dengan pakaiannya yang acak-acakan dan hampir memperlihatkan bagian tubuhnya yang seharusnya ia tutupi. Ia satu fakultas dengan Sarah, meski tidak begitu akrab tapi Madlyn cukup mengenalnya lantaran mereka pernah satu kampus dulu.
“C’mon Mad, jangan hanya meminum sari buah, jadikan malam ini pengecualian, bukankah kita sudah lama tidak bertemu” timpal Luise teman satu kampusnya juga namun lagi-lagi ia merupakan teman Sarah.
“Satu gelas saja Mad, please jangan ditolak, sekali-sekali kau butuh mabuk untuk melupakan rasa sakit atas kehilangan tunanganmu...” bujuk Sarah lagi yang tidak sengaja mengingatkan akan kesedihan Madlyn, mungkin karena ia sudah mulai mabuk. Sudah hampir delapan tahun ini Madlyn merasakan duka yang teramat dalam, akibat kematian Dastan-kekasihnya setelah hampir saja keduanya menikah, beberapa bulan sesudah kelulusan S2 mereka. Dan sejak saat itu pula hingga kini, Maddy selalu menjaga jarak dengan makhluk lawan jenisnya, karena ia masih belum bisa mengantikan sosok Dastan dihatinya.
“Sarah, sejak dulu kau memang tidak bisa menjaga mulutmu,” hardik Jessica sahabat yang cukup dekat dengannya dulu, namun setelah lulus kuliah mereka berpisah lantaran Jessy kembali ke Portland tempat orangtuanya tinggal, dan baru malam ini mereka semua mengadakan berkumpul setelah hampir delapan tahun terpisah dalam acara reuni yang diusulkan Sarah. Walau selama waktu tersebut mereka masih sesekali berkomunikasi dan saling menghetahui keadaan satu sama lain, meski jarak telah memisahkan mereka.
“Maaf Mad, aku tidak bermaksud...” ucap Sarah mengambang .
“Sudahlah tidak masalah, baiklah ini demi persahabatan kita dan untuk malam reuni kita, mari kita bersulang,” ucap Madlyn mencoba tegar seraya meraih dan meneguk minuman yang diberikan Sarah. Setelah itu ia kembali meminum minumannya sendiri lagi untuk menghilangkan rasa pahit vodka yang tidak pernah ia suka di mulutnya.
Hiruk-pikuk pengunjung Club itu bertambah ramai semakin malamnya, apalagi ditambah dentuman musik dengan irama menghentak sebagai pengiring para pengunjung yang sedari tadi masih asik memenuhi lantai dansa. Berpuluh pasangan muda-mudi, wanita-pria saling bergerak, mengoyangkan tubuh mereka mengikuti irama musik yang di pandu Disc Jokey, dengan gerakan tangan dan kaki yang tidak beraturan. Suasana bising disana membuat setiap orang terlena dengan dunianya masing-masing, sehingga sangat mendukung seseorang yang mempunyai niat buruk dapat terlaksana tanpa sepenghetahuan orang lain. Tidak lama kemudian tampak Madlyn yang mulai masuk ke dalam perangkap Jo, terbukti dengan gelas minuman yang diberikan oleh pelayan bayarannya tadi telah diteguknya, hingga menyisakan seperempat saja dari isi gelasnya.
“Bersiaplah Madlyn Antonio, aku akan menunggu sampai teman-temanmu itu lengah,” bisik Jo yang sejak tadi tidak melepaskan pandangannya dari sosok wanita itu.
Namun dibalik semua rencana yang telah ia susun dengan matang itu, Jo tidak menyadari jika dirinya pun tengah menjadi objek pengamatan oleh sesosok pria lain yang secara tidak sengaja menangkap gerak-gerik mencurigakan yang ia tunjukkan, ketika tadi sedang berbicara dengan pelayan yang dibayarnya. Pria tersebut duduk tidak jauh darinya, bersama seorang pengawal setianya yang duduk di dekatnya dan juga tiga orang wanita penghibur yang menemani acara minum mereka. Dan secara tidak langsung kelompok Madlyn yang menjadi objek pengawasan Jo itu kini juga telah menarik perhatiannya.
Kembali kelantai bawah, terlihat tiga orang dari teman Madlyn yang menjadi tampak beranjak pergi dengan masing-masing teman pria mereka, dan menyisakan ia dan Jessy yang sejak tadi terlihat sengaja menolak pria-pria yang mencoba mendekati mereka.
“Jes aku ke toilet sebentar ya?” ucap Madlyn pada Jessy yang sudah terlihat mabuk.
Dan melihat perubahan di wajah Jo, pria yang ikut memperhatikannya tadi jadi mengerti bahwa wanita bergaun hitam itulah target incaran Jo. Setelah menghetahui hal itu, maka ia berpamitan pada pengawalnya untuk turun ke lantai bawah dengan cara berbisik, dan meninggalkan para wanita yang sedari tadi coba merayunya pada sang pengawal.
“Mau kemana kau Mad?” tanya Jessy dengan tubuh yang terhuyung di sofa.
“Aku ke toilet dulu Jes, aku tidak akan lama” jawabnya kemudian.
“Ok tapi jangan lama-lama Mad, yang lain sudah pergi berkencan dengan one night stand mereka, kuharap kau satu-satunya sahabat yang masih mau menemaniku,” balas temannya yang bernama Jessica itu.
“Tampaknya kau sudah mabuk Jes, setelah aku kembali kita akan pulang, aku juga sudah merasa sedikit pusing,” sahutnya sebelum berlalu meninggalkan temannya yang terus meracau tidak jelas karena pengaruh alkohol yang tengah diminumnya sejak mereka tiba, entah sudah berapa gelas yang telah masuk ke dalam perutnya sepanjang malam itu.
‘Seharusnya aku tadi tidak menerima tawaran meminum vodka dari Sarah, mungkin sakit di kepalaku ini pengaruh dari minuman itu, tapi Sarah dan yang lain tadi sangat memaksaku untuk mencicipi minuman itu, ahh mengapa aku sebodoh ini?’ pikir wanita itu dalam perjalanannya ke toilet dengan sedikit terhuyung dan menyentuh kepalanya, dan ia tidak menyadari jika ada seorang pria dengan mata abu-abu tengah mengikutinya dari belakang dengan menjaga jarak darinya. Dan setelah wanita itu keluar dari dalam toilet, tiba-tiba saja serangan sakit dikepalanya semakin menjadi, dan juga ia merasa kedua kakinya sudah tidak kuat lagi menopang berat tubuhnya, hingga ia pun akhirnya kehilangan kesadaran dan terjatuh tepat di depan pintu toilet tersebut. Lalu dengan tidak berfikir lama pria yang berada dibelakangnya itu segera mengangkat tubuh lemah wanita itu menuju ke mobilnya melalui pintu belakang Club yang letaknya searah dengan toilet, namun sebelum ia mengemudikan mobilnya ia sempat menelpon seseorang.
“Brandon, tolong kau urus wanita mabuk yang tersisa di dalam tadi, gunakan taksi dan antarkan dia pulang sementara aku mengurus temannya...”.
“Siap Boss,” jawab suara diseberang telepon yang tak lain adalah pengawal setia dari pria bermata abu-abu itu.
Sementara di dalam Club tepatnya dilantai dua, Jo mulai tampak panik. Bagaimana tidak? karena sudah hampir setengah jam berlalu Madlyn belum juga kembali ke tempatnya, ditambah tadi ia melihat sesosok pria dengan tubuh kekar tengah mengendong teman wanitanya yang tengah tergeletak di sofa, dan membawanya pergi menuju pintu keluar Club. Maka dengan langkah tergesa Jo segera turun dan menuju ke arah toilet untuk mencari Madlyn, namun malam itu lagi-lagi kesialan yang ia dapatkan lantaran wanita tersebut sudah tidak ada di sana.


***

The Secret - Sinopsis


Sinopsis
Sudah tiga puluh tiga tahun, Madlyn Antonio menjalani kehidupannya dengan menyandang predikat sebagai putri tunggal miliyuner Jasper Antonio-pemilik Antonio Corps. Perusahaan multi-kinds industries, yang ketenarannya telah tersebar di dunia. Hal itu membuat ia selalu dikelilingi pria-pria kalangan atas yang mencoba merebut hatinya. Namun entah apa yang menjadi pertimbangannya untuk menolak mereka semua, dan kebanyakan pria-pria tersebut berasal dari anak-anak dari patner bisnis sang Papanya yang berusaha dijodohkan dengannya.
Sebagai satu-satunya kandidat yang akan mewarisi segala aset kekayaan keluarga Antonio seharusnya ia merasa bahagia sekaligus bangga, lantaran segala keinginannya dapat selalu terpenuhi. Tapi mengapa selalu ada kabut duka dan kesedihan yang mengelayut diwajah cantiknya jika harus membicarakan tentang pasangan hidup?. Meski hidup dalam gelimpangan harta yang melimpah Madlyn tidak merasa senang. Jabatan CEO yang disandangnya semakin membebani pikirannya, ditambah lagi permintaan kedua orangtuanya yang menginginkan ia segera menikah. Lalu siapakah sosok pria misterius bermata abu-abu yang selalu ditemuinya secara tidak sengaja disetiap saat-saat keterpurukannya?, hal itu menambah rasa ingin tahunya yang semakin menjadi-jadi untuk mencari segala informasi tentang pria itu. Namun secara tiba-tiba mengapa pula pria misterius bermata abu-abu yang dapat membuat jantungnya berdetak hebat itu harus menjadi orang yang sangat dibencinya?.
Siapakah sebenarnya pria bermata abu-abu bernama Cristhoper Harvest tersebut? dan masa lalu seperti apakah yang ada dibalik kehadirannya di perusahaan keluarga mereka dan membuat Mr. Jasper Antonio sangat berhutang budi?.



***

Naughty Diaries - PROLOG


Prolog

Sebagai  manusia  biasa  kita  tidak  pernah  tahu  apa  yang  menjadi  rencana  Sang  Pemilik  kehidupan  bagi  kita,  dapat  diibaratkan  jika  kita  semua  ini  hanyalah  sebagai  pemain  suatu  peran  yang  telah  ditentukan  oleh  Sang  Sutradara,  jadi  sebagai  pelakon  kita  hanya  mampu  menjalankan  apa-apa  yang  telah  di  amanatkan  pada  kita  semua  sebagai  makhluk  ciptaan-Nya  yang  bernama  manusia  dan  menjalani  suatu  skenario  rancangannya  yang  disebut  takdir.
Perkenalkan  namaku  Nayla  Atmajaya,  namun  semua  orang  telah  melupakan  nama  belakangku  yang  merupakan  nama  keluarga  yang  dulunya  aku  pernah  punya  setelah  aku  resmi  menjadi  penghuni  sebuah  panti  asuhan  lantaran  kedua  orangtuaku  telah  tiada  dan  meninggalkanku  seorang  diri  di  dunia  yang  kejam  ini.
Selama  dipanti  asuhan  itu  aku  tidak  mempunyai  seorang  teman  pun,  para  penghuni  yang  lainnya  disana  semua  tampak  menjauhiku  seakan-akan  aku  ini  wabah  yang  menular,  memang  aku  sejak  dulu  sudah  terkenal  sebagai  pribadi  yang  pendiam,  terlebih  setelah  kepergian  orang  yang  paling  dekat  denganku  yaitu  kedua  orangtuaku.  Jadi  disana  hanya  Bunda  pengurus  pantilah  yang  selalu  mencoba  menghiburku  dan  menjadi  satu-satunya  orang  yang  tidak  menjauhiku.
“Pergi  sana  jangan  dekat-dekat  kami,  kau  tahu,  kau  itu  aneh  kami  tidak  mau  menjadi  temanmu“  itu  salah  satu  kata-kata  menyakitkan  yang  pernah  kudengar  saat  berada  disana,  dan  semua  itu  tidak  akan  mungkin   aku  lupakan  sampai  kapan  pun.
“Kamu  pasti  yang  sudah  membunuh  kedua  orangtuamu  sehingga  tidak  ada  keluargamu  yang  mau  menampungmu, jauhi  kami,“ ucapan  yang  lainnya.
Hampir  tiga  tahun  keberadaanku  di  panti  asuhan  tersebut  menjalani  masa  kecil  yang  cukup  sulit,  hingga  suatu  hari  datanglah  sepasang  suami  istri  yang   berniat  mengadopsiku  untuk  menjadikan  aku  sebagai  anak  angkat  mereka. 
Meski  awalnya  aku  sempat  menolak, namun berkat  bujukkan  dari  Bunda  pengurus  panti,  dan  juga  melihat  kebaikkan  suami  istri  yang  telah  beberapa  kali  mengadakan  kunjungan  untuk  bertemu  denganku  itu,  maka  akhirnya  aku  pun  luluh  dan  memutuskan  menerima  tawaran  mereka.

Senin  15  Desember  2003,  09:15.
‘Dear  diary,  hari  ini  aku  akan  pergi  dari  tempat  ini,  tempat  yang  sudah  kuanggap  rumah  setelah  kepergian  Ayah  juga Ibu,  kau  tahu  diary  satu  jam  lagi  pasangan  yang  akan  menjadi  orangtua  baruku  akan  datang  dan  membawaku  pergi  dari  sini. 
Meski  aku  tidak  terlalu  menyukai  tempat  ini  terlebih  dengan  sesama  penghuninya  tapi  aku  akan  sangat  merindukan  Bunda  Iis,  hanya  Bunda  satu-satunya  orang  yang  tidak  menganggapku  aneh,  cuma  Bunda  yang  paling  mengerti  juga  sayang  sama  aku  disini,  diary  apa  aku  juga  akan  mendapatkan  kasih  sayang  seperti  yang  diberikan  Bunda  ya  nanti.
Diary,  apa  menurutmu  kedua  orangtua  angkatku  nanti  akan  menyayangiku?,  aku  takut  yang  dikatakan  Denis  itu  benar-benar  aku  alami.  Dia  bilang  bahwa  Ibu  angkat  itu  kejam  dan  suka  memukul  anak  yang  bukan  darah  dagingnya  dan  Denis  juga  bilang  kalau  Ayah  angkat  itu  suka  memperk*sa  anak   yang  dia  adopsi  disaat  istrinya  tidak  ada  dirumah,  apakah  yang  dikatakan  Denis  benar  diary?.  Aku  tahu  dia  tidak  suka  padaku  dan  membenciku  sejak  dulu,  sejak  pertama  kali  aku  datang  dan  mungkin  saja   yang  dikatakannya  itu  tidak  benar,  seperti  yang  bunda  jelaskan   bahwa  Denis  hanya  menakut-nakutiku  saja. 
Aku  binggung  diary   tapi  aku  tidak  bisa  membatalkan  semuanya  sekarang,  aku  sudah  mengatakan  setuju  menjadi  anak  angkat  mereka.  Do’akan  aku  ya  diary  karena  hanya  kamu  yang  aku  punya  setelah  kita  keluar  dari  tempat  ini,  sekarang  aku  akan  menyimpanmu  agar  aku  tidak  akan  meninggalkanmu  disini.  Sampai  bertemu  di  tempat  baru  kita  nanti  diary‘.

Dan  setelah   itu  aku  pun  menjalani  skenario  baru   dengan  keluargaku  yang  baru  pula,  namun  kebahagiaan  yang  kuharapkan  akan  berlangsung  lama,  ternyata  hanya  mampu  menjadi  sebuah  angan-angan.  Yang  lagi-lagi  harus  aku  relakan  terbang  di  bawa  angin  bercampur  badai,  yang  melanda  episode  kehidupanku,  sesudah  aku  hampir  lima  tahun  hidup  bersama  mereka. 
Suami  istri  yang   selama  itu  aku  anggap  sebagai  malaikat  penolong,  yang  telah  memberikan  secercah  harapan  bagi  hidupku  setelah  kepergian  orangtua  kandungku,  ternyata  mereka  tidak  lebih  adalah   sosok  monster  bermuka  dua  yang  sangat  kejam. 
Hingga  akhirnya  aku  harus  jatuh  terpuruk  kembali  ke  dalam  kesedihan   dan  segala  yang  kualami  itu hanya  dapat  aku  tuangkan  ke  dalam  lembar  demi  lembar  buku  harianku.


***

NOTE : UNTUK MEMBACA KISAH LENGKAPNYA BISA BERKUNJUNG KE WATTPAD @RiriSuwandiNaughty Diaries

Naughty Diaries - Sinopsis


Sinopsis

Nayla,  gadis  yatim  piatu  yang  telah  kehilangan  kedua  orang  tuanya  akibat  sebuah  kecelakaan  itu  akhirnya  dititipkan  pada  sebuah  yayasan  panti  asuhan  oleh  pemerintah, lantaran  keluarga  terdekatnya  tidak  ada  lagi  yang  mau  memperdulikan  nasibnya. 
Setelah  sekian  lama  berada  di  panti  asuhan   itu,  akhirnya  datanglah  sepasang  suami  istri  yang  berniat  untuk  mengadopsinya,  menjadikannya  sebagai  anak  asuhnya. 
Awal  kehidupan  dengan  keluarga  barunya   bisa  dikatakan  cukup  menyenangkan,  Mama  Arin  dan  Papa  Alan-  pasangan  tersebut  memberikannya  kehidupan  yang  layak. Sekolah  favorit  juga  limpahan  kasih  sayang  yang  dikiranya  akan  berlangsung  untuk  selamanya, namun ternyata semua  kebahagiaan  yang  dirasakannya  itu  harus  berganti  dengan  sebuah  penderitaan  yang  berkepanjangan   lantaran  ada  niat  terselubung  dari  pasangan  itu  dibalik  pengangkatannya  sebagai  anak  asuh  mereka.
Hingga  akhirnya  Nayla  harus  di  hadapkan  dengan  dua  pilihan  tersulit  dalam  hidupnya,  yang  kemudian  hal  itu  menghantarkan  dia  untuk  mulai  masuk  ke  dalam  dunia  yang  sama  sekali  tidak  pernah  ia  pikirkan  sebelumnya.  Dunia  kelam  karena  harus  berprofesi  sebagai  wanita  penghibur.
Namun  tak  selamanya  awan  mendung  akan  menyelimuti  bumi   bukan,  suatu  saat  matahari  pun  akan  tampak  bersinar  menghiasi  langit  yang  cerah,  begitu  pula  perjalanan  hidup  Nayla  yang  tertuang  dalam  buku  diary-nya,  meski  harus  mengalami  pengalaman  hidup  yang  sangat  dramatis,  tapi  akhirnya  ia  berhasil  melalui  semua  itu   dan  menemukan  cinta  sejatinya.


***

Only You - Prolog


PROLOG

Awalnya  tidak  terbesit  sedikit  pun  niat  untuk  pergi  meninggalkan  zona  nyaman  kehidupanku  yang  selama  ini  telah  susah  payah  aku  bangun.  Aku  memiliki  pekerjaan  tetap  dengan  gaji   yang  cukup  untuk  memenuhi  segala  kebutuhan  hidup. Juga  sebuah  rumah  yang  nyaman peninggalan  kedua  orang  tuaku.  Selain  itu  aku  punya  seorang  Bayu  Pramana- kekasih  yang  telah  menemani  hari-hariku  selama  kurang  lebih  tiga  tahun  kebersamaan  yang  terbilang  harmonis  dan  sudah  dua  tahun  ini  dia  menjadi  tunanganku.  Segala  hal  yang  kumiliki  terasa  indah  dan  lengkap  di  sini,  namun  pernahkah  kalian  mendengar  ungkapan,  ‘Bahwa  tidak  ada  yang  sempurna  di  dunia  ini?,  yah  suatu  peristiwa   terjadi  dalam  episode  kehidupanku,   dan  itu  mengubah  segala  yang  telah  aku  miliki.  Kejadian  itu  membuat  aku  mengambil  keputusan  untuk  meninggalkan  semua  kenyamanan  dan  ketenangan  hidup  yang  sudah  kujalani  hampir seperempat  abad  keberadaanku  di  muka  bumi  ini.
“Dean,  terimakasih  sudah  bersedia  menjadi  calon  istriku,  dan  setelah  kita  menikah  nanti  aku  berjanji  akan  membuatmu  selalu  bahagia  bersama  dengan  anak-anak  kita  kelak,  karena  aku  sangat  mencintaimu,” kata-kata  manis  yang  terlontar  dari  mulut  Bayu  setelah  aku  menerima  lamarannya  disebuah  acara  dinner  romantis  yang  sengaja  dipersiapkannya  suatu  malam  kembali  terngiang.
“Kamu  harus  percaya  Dean  bahwa  tidak  ada  wanita  selain  kamu  yang  aku  cintai,  hanya  kamu  satu-satunya  wanita  pemilik  hatiku, aku  sudah  tidak  sabar  menanti  saat  kamu  menjadi  milikku  seutuhnya...”  lagi-lagi  aku  terbuai  dengan  mulut  manis  seorang  Bayu, saat  perayaan   tiga  tahun  perjalanan  cinta  kami  beberapa  minggu  lalu.
Selama  kebersamaan  kami  dalam  menjalani   hubungan  sepasang  kekasih,  aku  tidak  pernah  sama  sekali  merasa  curiga  jika  sebenarnya  Bayu  telah  mengkhianatiku.  Sikap  lembut  dan  perhatian  yang  selalu  ia  tunjukkan  dihadapanku  memang  membuatku  terlena  dan  terbuai  dalam  mimpi  yang  manis.  Aku  mengira  jika  cinta  sejati  itu  memang  ada,  aku  pikir  Bayu  tulus  mencintaiku  tanpa  didasari  nafsu  dan  hasrat  untuk  memiliki  tubuhku,  namun  penolakanku  selama  ini  terhadapnya  yang  menginginkan  itu,  ternyata  merupakan  awal  bencana  dalam  hubungan  kami.  Meski  Bayu  mengatakan  sangat  mencintaiku  tetapi  ia  dengan  tega  berselingkuh  dengan  wanita  lain  yang  rela  memberikannya  kepuasan  di  tempat  tidur  sebelum  dia  menikahiku.  Meski  sebelumnya  aku  pernah  diperingatkan  tentang  hal  itu  namun  aku  selalu  tidak  mempercayainya  semua  berita  miring  tentang  tunanganku  itu,  hingga  sampai  disatu  saat  aku  sendiri  yang  menangkap  basah  pengkhianatannya  dengan  kedua  mataku.
Kini  semua  kenangan  manis  dan  indah  yang  pernah  kami  lalui  berdua  telah  sirna,  dan  berganti  dengan  rasa  sedih  dan   juga  sakit  di  hatiku,   hingga  menyebabkan  trauma  dan  ketakutan  tersendiri  yang  tertanam  dalam  jiwaku.  Perasaan  itu  selalu  menghantui  seiring  perjalanan  hidupku  untuk  menata  masa  depan  kembali.


***

Only You - Sinopsis


SINOPSIS

Deandra  Wijaya, 25  tahun.  Gadis  yang  lebih  dikenal  dengan  sapaan- Dean  ini  terpaksa  harus  memilih  untuk  meninggalkan  negeri  tercinta  Indonesia.  Ia  menerima  usulan  atasannya   yang  juga  sahabat  baiknya  Lidya  Mc Alister  untuk  dipindah  tugaskan  ke  kantor  pusat  MAC  Internasional  yang  berada  di  Amerika. Demi  mengobati  sakit  hati  akibat  penghianatan  yang  dilakukan  oleh  tunangannya- Bayu  Pramana  yang   kedapatan  berselingkuh  dengan  wanita  lain  di  hadapannya.
Kehidupan  karirnya  bisa  dibilang  sukses  di  Amerika  namun  lagi-lagi  persoalan  asmara  mengusik  ketenangannya,  setelah  lebih  dari  satu  tahun  ia  menjadi  asisten  eksekutif  Mr.  Steven  Mc Alister  yang  tak  lain  merupakan  kakak  sulung  dari  sahabatnya.  Ia  memendam  rasa  terhadap  atasannya  itu,  sosok  Steven  yang  sangat   tampan,  sukses  dan   menawan  telah  mencuri  hatinya,  meski  begitu  ia  tetap  mencoba  menyembunyikan  perasaannya  tersebut  hingga  sampai  suatu  saat  yang  tidak  pernah  ia  duga  sebelumnya  ternyata  Steven  pun  memiliki  perasaan  yang  sama  terhadapnya. Akhirnya  mereka  berdua  memutuskan  untuk  menjalin  hubungan  sebagai  sepasang  kekasih.  Namun  latar  belakang  kehidupan  Steven  yang  begitu  bebas  dan  sering  memanfaatkan  wanita  hanya  sebagai  pemuas  nafsunya  saja  membuat  Dean  berfikir  ulang  untuk  melanjutkan  hubungan  mereka. Akan  tetapi  rasa  cinta  yang  ia  punya  sangat  begitu  besar  terhadap  Steven.  Oleh  sebab  itu  Dean  memilih  untuk  memperjuangkan  cintanya  dan  berharap  satu  keajaiban  merubah  sifat  kekasihnya  itu.  Tapi  akankah  perjuangannya  akan  membuahkan  hasil?  atau  segalanya  akan  menjadi  sia-sia?.
Cinta  tidak  memiliki  keinginan  selain  untuk  mengisi  dirinya  sendiri,  akan  tetapi  dikala  dirimu  menemukan  cinta  dan  mendapatkan  kesempatan  untuk  mencintai  maka  biarlah  keinginan  itu  menjadi  harapanmu.  Terus  perjuangkan  cinta  itu  seperti  air  sungai  yang  mengalir  bagai  senandung  hati  yang  mendayu,  nantilah  ia  dengan  setia  hingga  akhirnya  mencapai  tujuan  sampai  di  muara.  Hingga  kelak  dirimu  akan  menemukan  kesejatian  cinta  itu.


***

Diary Oh...Diary - Sinopsis


Sinopsis

Setelah  pernikahannya  dengan  Alexander  Kurt,  kini  kehidupan  Nayla  terasa  telah  lengkap,  karena  ia  telah  berhasil  menemukan  pasangan  hidup  yang  sangat  dicintainya.  Kebahagian  tentu  saja  tengah  meliputi  perasaan  keduanya,  terlebih  setelah  Nayla  menghetahui  bahwa  Alex  membalas  cintanya,  dan  pria  itu  kini  telah  berhasil  merubah  sudut  pandangnya  tentang  wanita  dan  juga  cinta.
Sementara  Nayla  dan  Alex  tengah  menikmati  indahnya  hidup  dalam  ikatan  suci  perkawinan  yang  bahagia,  akan  tetapi  keadaan  di  rumah  besar  Mami  Marissa  sedang  dilanda  masalah.  Sejak  Linda  resmi  ditahan  oleh  pihak  kepolisian,  karena  harus  mempertanggungjawabkan  perbuatannya,  bisnis  yang  dijalankan  Marissa  ikut  terkena  dampak. 
Selama  ini  memang  hanya  Linda ‘anak  asuhnya’  yang  menerima  kencan  full  day,  sementara  yang  lain  hanya  menerima  klien  saat  weekend  saja,  dengan  itu  maka  kini  pendapatan  yang  dihasilkan  Marissa  menjadi  berkurang.  Dan  ditambah  semakin  lama,  beban  biaya  yang  harus  dikeluarkannya  semakin  bertambah,  maka  Marissa  pun  mulai  menerapkan  peraturan  baru  bagi  para  ‘anak  asuhnya’  tersebut.  Kini  setiap  mereka  diwajibkan  untuk  menambah  waktu  kerjanya,  meski  Marissa  tetap  tidak  melarang  mereka  untuk  memiliki  kesibukan  lain  seperti  sebelumnya. 
Tidak  hanya  itu,  keharmonisan  rumah  besar  Marissa  pun  kini  tampak  mulai  pudar, hal  tersebut  disebabkan  oleh  kehadiran  dua  orang  penghuni  baru  disana,  Angel  dan  Lala.  Keduanya  adalah  ‘anak  asuh’  yang  Marissa  perlakukan  secara  khusus,  lantaran  keduanya  akan  didaulat  untuk  menjadi  primadona  baru  dalam  bisnis  Marissa. Tentu  saja  hal  itu  sangat  tidak  bisa  diterima  oleh  ‘anak  asuh’  Marissa  yang  lainnya,  hingga  sering  terjadi  selisih  pendapat  dan  pertengkaran  diantara  mereka.
Disamping  itu  ada  sebuah  rahasia  yang  akan  terungkap  dalam   skuel  dari  ‘Naughty  Diaries  ini,  yang  berhubungan  dengan  Alex  dan  Angel.  Selain  itu  dalam  cerita  ini  kehidupan  masa  lalu  Alex  satu  per  satu  kembali  terangkat  kepermukaan,  dan  menjadi  riak-riak  gelombang  dalam  biduk  rumah  tangganya  bersama  Nayla.  Mampukah  keduanya  tetap  mempertahankan  bahtera  pernikahan  mereka?.  Ikuti  terus  kisah  ini  untuk  menemukan  jawabannya.
Selamat  Membaca!!!


***

When She Looking For Love - SATU


SATU

Senin pagi menjelang akhir tahun, kesibukan Arini menjadi bertambah. Hal ini dikarenakan ia harus mulai menyusun laporan tahunan. Meskipun masih satu bulan kedepan lagi, tapi pekerjaan yang harus diselesaikan sudah menumpuk diatas mejanya. Jabatannya sebagai Manager untuk devisi pemasaran di sebuah perusahaan retail, akhir-akhir ini selalu membuatnya lembur. Entah di kantor maupun dirumah, sebab jika ada pekerjaan yang belum selesai saat jam lemburnya habis, ia pun  membawa serta pekerjaannya itu pulang.
Ditengah kesibukannya di depan komputer saat itu, tiba-tiba bunyi telepon di meja kerjanya membuat Arini terkejut. Meski sempat mengumpat pelan, tapi segera diraihnya juga gagang telepon itu.
“Selamat pagi, dengan Arini, ada yang bisa dibantu?” sapa khasnya pada si penelpon.
“Pagi Mba maaf menganggu, Mba Rini diminta menghadap Pak Bambang sekarang ya,” suara Susi- sekretaris bos besar, yang sudah sangat familiar terdengar dari seberang.
“Sekarang Sus?,” tanyanya iseng.
“Ya iyalah Mba, masa tahun depan, Mba ini ada-ada aja,” balas Susi kemudian.
“Oh kirain, just kidding Sus,”.
“Iya Mba, it’s ok, ditunggu diruangan bos secepatnya ya Mba?” lanjut Susi lagi.
“Ok sip, aku kesana sekarang,”.
“Pagi Mba Rin,” dan sambungan telepon pun terputus setelah Arini membalas salam penutup dari Susi itu.
Sasampainya diruangan Pak Bambang, direktur perusahaan tempat Arini bekerja, ia pun dipersilahkan untuk duduk dihadapan atasannya itu.
“Apa posisi asistenmu masih belum terisi Rin?” tanya Pak Bambang kemudian.
“Belum Pak, setelah Wiwit resign dua bulan yang lalu, pihak personalia masih belum mendapat pelamar yang cocok untuk menggantikannya,” jawab Arini menjelaskan yang disambut anggukan kepala pria setengah baya itu.
“Nanti siang akan ada seseorang yang akan mengisi posisi itu, namanya Ade Irawan, sebenarnya dia keponakan saya yang baru datang dari Jogja, masih fresh graduate dari UGM, jadi saya minta kamu nanti bersedia membimbingnya saat dia bergabung dengan perusahaan ini, sekarang dia masih mengurus berkas kepindahannya disini,” lanjut atasan Arini lagi.
“Baik Pak, saya akan siap membantunya nanti,”.
“Ok saya selalu bisa mengandalkanmu Rin, kalau begitu kamu bisa kembali ke ruanganmu, saya tahu pekerjaanmu saat ini menjadi bertambah semenjak asistenmu berhenti, tapi setelah Ade datang nanti, kamu bisa mulai membagi tugasmu dengannya, sekalian juga kamu mengajarinya tentang pekerjaan yang ada di devisi pemasaran,”.
“Baik Pak, kalau begitu saya permisi dulu,” pamit Arini kemudian setelah mendapat izin untuk meninggalkan ruangan atasannya tersebut untuk kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda tadi.
Menjelang pukul sepuluh tepat, Pak Jaka dari bagian personalia datang menemui Arini, dengan membawa seorang pria muda di belakang beliau, dan Arini menyimpulkan bahwa laki-laki itu adalah keponakan Pak Bambang yang dimaksud tadi pagi.
“Rin, perkenalkan ini Ade Irawan, karyawan baru yang akan menjadi asistenmu mulai dari sekarang, dan Ade, ini Manager Pemasaran yang akan menjadi atasan kamu, dia Arini Puspitasari,” ucap Pak Jaka  memperkenalkan mereka berdua. Arini pun segera menyambut uluran tangan laki-laki yang akan menjadi rekan barunya itu.
“Saya Ade Irawan Bu, mohon bantuan dan bimbingannya,”.
“Arini, panggil Mba aja, semoga betah kerja disini ya,” balas Arini kemudian.
“Iya Mba, maaf,”.
“Karena kalian sudah berkenalan, jadi saya permisi dulu ya Rin, saya serahkan dia dibawah pengawasanmu sekarang, dan Ade kamu selamat bekerja ya,” lanjut Pak Jaka lagi yang bersiap meninggalkan ruangan itu.
“Baik Pak, terimakasih,” balas Arini dan Ade secara bersamaan, mereka sempat saling pandang karena tidak menyangka akan mengatakan kata-kata itu dengan kompak. Sementara Pak Jaka hanya tersenyum melihatnya sebelum berlalu.
Setelah kepergian Pak Jaka dari ruangan itu, disana kini hanya menyisakan mereka berdua. Ruangan tersebut memang hanya ditempati oleh Manager bagian Pemasaran, yaitu Arini sendiri dan asistennya, yang kini posisi tersebut akan diisi oleh keponakan Pak Bambang yang bernama Ade Irawan itu. Karena untuk staff devisi pemasaran yang lain, mereka menempati kubikel-kubikel yang ada diluar ruangan tersebut.
Jika dilihat dari penampilan fisiknya sih, Ade ini bisa dibilang sempurna, wajahnya cukup tampan dengan kulit sawo matang, tinggi badan sekitar 170-an cm, dan ada lesung pipi yang terlihat diwajahnya  saat ia tersenyum. Meski dia memiliki usia yang cukup jauh dari Arini, tapi saat melihatnya Arini sempat tersenyum-senyum sendiri. Entah apa yang ada di pikirannya saat itu?, tapi wanita itu tampaknya mulai tertarik dengan asisten barunya tersebut. ‘Astaga, ada apa dengan kamu Arini?, laki-laki itu, dia berondong Rin?, jerit suara hatinya.    
“Mba, Mba Arini, Mba...” akhirnya panggilan itu membawanya kembali ke alam nyatanya. Sontak dengan ekspresi setengah terkejut, ia mulai menjaga sikapnya dihadapan laki-laki yang tengah memanggilnya tadi.
“Maaf Mba, saya hanya ingin menanyakan, apa yang bisa saya kerjakan untuk membantu Mba?,” lanjut Ade yang ternyata sejak tadi masih berdiri di hadapan meja kerja Arini, setelah wanita itu kembali ke tempatnya tadi sepeninggalan Pak Jaka.
“Oh maaf ya Ade, aku sedang memikirkan sesuatu tadi, sampai lupa dengan kamu,” balasnya kini mulai beranjak dari tempatnya dan kembali menghampiri asisten barunya itu.
“Ini meja kerja kamu, dan selama menjadi asisten Manager Pemasaran, tempat ini akan jadi daerah kekuasaanmu, jadi komputer, telepon dll yang ada di meja ini semua bisa kamu pakai untuk menunjang pekerjaanmu, dan disamping itu lemari arsip yang menyimpan berkas-berkas laporan untuk devisi kita,” lanjutnya sembari mengajak Ade menuju ke meja kerja lainnya yang ada diruangan tersebut, dan sedikit menjelaskan keadaan disekitarnya.  
“Iya Mba, terus selanjutnya apa yang bisa saya bantu?” tanya Ade kemudian.
“Ok pertama-tama, biar kita lebih enak komunikasinya, maksudnya biar cepat akrab kita nggak usah pakai bahasa formal, ini berlaku buat semua karyawan di bawah devisiku kok, kita pakai bahasa santai aja, tapi kalau untuk pekerjaan kita tetep harus mengerjakannya dengan serius, gimana? setuju kan?”.
“Iya Mba, kalau begitu kita pakai aku-kamu aja ya?”.
“Ok sip, dan untuk tugas pertama, nanti kamu bisa lihat laporan harian dan mingguan untuk bulan ini dulu, sembari belajar, kalau ada yang nggak kamu ngerti nanti bisa kamu tanya ke aku, datanya nanti aku kirim ke komputer kamu, dan untuk berkasnya nanti aku serahin kamu untuk kamu pelajari dulu, apa sudah jelas?” lanjut Arini.
“Iya Mba, kalau nanti binggung, kan bisa tanya sama Mba?” sahut Ade kemudian.
“Ok, sekarang kamu bisa langsung bekerja, nyalakan komputermu dulu, aku ambilkan berkas yang harus kamu pelajari,” Arini pun berlalu ke meja kerjanya untuk mengambil beberapa berkas yang ada disana, seiring dengan Ade yang juga beranjak menempati meja kerja barunya, dan mulai mengikuti instruksi yang diberikan Arini.
Dan begitulah hari itu, dilewati Arini dengan perasaan senang lantaran ia kini mendapat rekan kerja baru. Bukan hanya itu, selain Ade nantinya akan membuat pekerjaannya terbantu, tapi kehadiran laki-laki itu, kini membuatnya semakin semangat untuk bekerja. Bagaimana tidak?, selama ini memang Wiwit-asisten lamanya itu tidak pernah memiliki masalah dengan pekerjaannya, tapi dulu suasana ruangannya selalu penuh dengan keseriusan, lantaran mereka berdua sosok wanita yang termasuk workaholic, jadi suasana tampak membosankan.
Sedangkan dengan kehadiran Ade, meski Arini masih harus membimbingnya dalam urusan pekerjaan, tapi kehadirannya yang notabene seorang berondong tampan, kini Arini merasa ruangan kerjanya terasa lebih berwarna. Karena ia bisa setiap hari berada satu ruangan dengan laki-laki itu, walau wajahnya kalah jauh jika dibandingkan dengan Oppa Won Bin- idolanya. Namun tetap saja Ade itu merupakan pemandangan yang tidak layak untuk diabaikan begitu saja. ‘Wah Arini, apa kamu sudah begitu terobsesi dengan lawan jenis karena status jomblo-mu?, sampai-sampai kamu tidak lagi melihat standar kelayakan laki-laki yang akan kamu taksir, dia itu berondong Rin?, ingat be-ron-dong, yang artinya usia kalian..., suara batinnya kembali mengingatkannya.
Meski begitu Arini tetap tidak perduli, yang ada dipikirannya sekarang hanya Ade, dia sangat menyukai laki-laki itu. Dan ia akan berusaha untuk tidak kalah dengan tantangan sahabatnya, yang menginginkannya menemukan laki-laki yang bisa dikenalkan pada Bundanya dalam waktu dekat.
Dan mungkin dia bisa meminta bantuan Ade untuk itu, karena Arini kini telah memikirkan sebuah ide yang berkaitan dengan hal itu. Atau mungkin saja, Ade itu sengaja dikirim Tuhan, untuk membantu menyelesaikan masalahnya, meski nantinya ia harus menanggung segala resikonya.
Ia sudah sangat frustrasi, jika nanti harus menerima jodoh yang dipilihkan sahabatnya itu. Sebab, rata-rata pilihannya pasti tidak jauh-jauh dari laki-laki mapan yang sangat membosankan. Dan Arini sangat tidak ingin memiliki pasangan hidup yang seperti itu, meski ia berharap akan ada laki-laki mapan yang tidak membosankan seperti Oppa Won Bin-nya, tapi itu semua kan hanya impiannya saja.
Ah Arini, semoga status high quality jomblo-mu cepat berganti dengan status baru sebagai seorang istri, ingat say usiamu itu sudah memasuki zona berbahaya sebagai ‘the virgin women.


***

CERPEN - MENGGENANG BIDADARI

     Samarinda hari ini gerimis      Meski kemarin sangat panas      Cuaca mudah sekali berubah      Seperti hati...      Yang selal...