Sabtu, 12 September 2015

Kajian Islami Part 3 .




Kajian  Islami




Kunci  Syurga  Muslimah

By  :  Riri  Suwandi .

Bismillahirrahmanirrahim .
Syurga  adalah  merupakan  tempat  idaman  dan  harapan  setiap  orang  beriman ,  tempat  dimana  akhir  perjalanan  bagi  semua  orang  yang  taat  dan  patuh  kepada  Allaah  Subhanahu  Wa  Ta’alla  dengan  menjalankan  perintah-Nya ,  dan  menjauhi  larangan-Nya .
Untuk  menggapai  syurga ,  maka  penting  seseorang  untuk  menghetahui  kunci  yang  dengannya  dapat  membuka  pintu  syurga  dan  masuk  kedalamnya .
Dalam  hal  ini , Rasullullahu  Shallaullahu  Alaihi  Wasallam  pernah  menyebutkan  kunci  surga  yang  khusus  di  sediakan untuk para wanita yang kebanyakan kelak menjadi penghuni neraka, sebagaimana yang pernah di nyatakan oleh beliau. Dengan meraih kunci ini, niscaya dia tidak termasuk  kedalam  golongan wanita penghuni  neraka.
Rasullullahu  Shallaullahu  Alaihi  Wasallam  telah  merangkum  kunci  surga  muslimah  dalam  empat  perkara , dari  Abdurrahman  bin  Auf  berkata , Rasullullahu  Alaihi  Wasallam bersabda, 
  Jika  seorang  wanita  menjaga solat  lima waktu, berpuasa  pada  bulannya , menjaga  kehormatannya  dan  menaati  suami  nya ,  niscaya  dia  masuk  surga  dari  pintu  mana  saja  yang  di  inginkan  “ . ( HR.  Ahmad  nomor  1661 , Hadits  Hasan  Lighairihi ). 
Jadi  jika  seorang  wanita  ingin  masuk  ke  dalam  syurga  yang  menjadi  dambaannya  maka  diharuskanlah  mereka  untuk  dapat  memiliki  kunci-kunci  tersebut  diatas .
Wallahu  A’lam .

Kajian Islami Part 2 .




Kajian  Islami 


JILBAB
By  :  Riri  Suwandi .

Bismillahirrahmanirrahim .
Ada  pendapat  yang  menyatakan  :    Jilbab  itu  tidak  ada  urusannya  dengan  syariat ,  sebab  jika  menjalankan  syariat  itu   lebih  penting ,  mestinya  orang  sadar  bahwa  menjaga  mulut  agar  tidak  menfitnah  atau  menggunjing  dll  itu  lebih  penting  daripada  sekedar  menutup  rambut   .
Dan   jika  kita  berbicara  masalah  Jilbab ,  itu  berarti  kita  membicarakan  sesuatu  yang  pokok  dan  fundamental  dalam  Islam .  Sebab ,  Jilbab  itu  berkaitan  erat  dengan  aurat  wanita  yang  ketentuannya  telah  ditetapkan  dalam  Al-Qur’an ,  bahkan  Hadits  yang  keduanya  menerangkan  tentang  Jilbab  dengan  keterangan  yang  bersifat  qaht’i  atau  jelas ,  jadi  disini  kedudukan  Jilbab  itu  sama  dengan  wajibnya  mengerjakan  shalat  lima  waktu ,  shaum  ramadhan  dll .  Sedangkan  mengingkari  wajibnya  Jilbab  bisa  mengakibatkan  jatuhnya  seseorang  pada  kekafiran ,  dan  jika  meninggalkan  bukan  karena  ingkar  tapi  lebih  terpengaruh  dengan  arus  budaya  asing  itu  merupakan  perbuatan  yang  menjerumus  kearah  maksiat  dan  itu  sangat  dilarang .
Ketentuan  hukum  tentang  pakaian  wanita  di  dalam  Al-Qur’an  secara  khusus  telah  diatur  dalam  QS  :  An- Nur  ayat  31  dan  Al-Ahzab  ayat  59 , disamping  ada  juga  Hadits  yang  cukup  jelas  menerangkan  tentang  perihal  ini .
  Hai  Nabi  katakanlah  kepada  istri-istrimu ,  anak-anak  perempuanmu ,  istri-istri  orang  mu’min :     Hendaklah  mereka  mengulurkan  jilbabnya  ke  seluruh  tubuh  mereka  ‘ , yang  demikian  itu  supaya  mereka  lebih  mudah  untuk  dikenal ,  karena  itu  mereka  tidak  diganggu .  Dan  Allaah  Subhanahu Wa Ta’alla  adalah  Maha  Pengampun  lagi  Maha  Penyayang  . QS . 33 :  59 .
Menurut  kamus ‘ Lisanul Arab ‘ disebutkan  bahwa  Jilbab  adalah  pakaian  yang  lebih  luas  daripada  kerudung ,  bukan  jubah  yang  dipakai  wanita  untuk  menutup  kepala  dan  dadanya  .
Dalam  Tafsir  Jalalain ,  menjelaskan  bahwa  Jilbab  itu  adalah  pakaian  yang  menyelimuti  seluruh  bagian  tubuh  wanita .
Kata  Ibnu  Abbas ,      Istri-istri  kaum  mu’min  diperintahkan  menutup  kepala  dan  muka  mereka  dengan  Jilbab ,  kecuali  matanya  agar  diketahui  bahwa  ia  adalah  wanita  merdeka “ .
Terjemahan  DEPAG  juga  menyebutkan  hal  yang  sama  yaitu  Jilbab  merupakan  baju  kurung  yang  lapang  yang  menutupi  kepala ,  muka  dan  dada .
Kemudian  selanjutnya  Al-Qur’an  secara  khusus  lagi  menyebutkan  :    ...  dan  hendaklah  mereka  menutup  kain  kerudung  kedada  mereka ...,  dan  janganlah  menampakkan  perhiasan  mereka  “ . QS . 24  :  31 .
Jadi  dapat  disimpulkan  disini  bahwa  pemaknaan  tentang  Jilbab  itu  bukanlah  hanya  sebatas  selembar  kain  yang  digunakan  untuk  menutupi  rambut  dikepala  seorang  wanita  muslimah  melainkan  lebih  khusus  dimaknai  dengan  penutupan  aurat  wanita  itu  sendiri  yang  telah  dijelaskan  terperinci  diatas .
Wallahu  A’lam .

Kajian Islami Part 1




Kajian  Islami

Wanita  yang  Bekerja

By  :  Riri  Suwandi .

Bismillahirrahmannirrahim .
Bekerja  diluar  rumah  seperti  halnya  laki-laki  bagi  wanita  pada  zaman  sekarang  ini  sangat  banyak  kita  temui  .  Sangat  berbeda  dengan  beberapa  abad  yang  lalu  sebelum  bangsa  Barat  mempopulerkan  hak  wanita , Islam  telah  lebih  dahulu  mengangkat  derajat  para  wanita  dan  sangat  memuliakan  mereka  dan  memberikan  kepadanya  hak-hak  kemanusiaan . Sehingga  para  kaum  wanita  muslimah  diperbolehkan  untuk  turut  ambil  bagian  di  setiap  bidang  kehidupan  yang  sesuai  dengan  kodratnya  dan  mendapatkan  hak-haknya .  Selain  mengurus  dirinya  untuk  keluarga ,  suami  dan  anak-anak ,  wanita  juga  dapat  ikut  ambil  bagian  dalam  memajukan  masyarakat ,  mencari  nafkah  dan  beraktivitas  diluar  rumah  meski  dalam  batas-batas  yang  dihalalkan  oleh  syariat  tentunya  dan  sepanjang  itu  tidak  melanggar  aturan  yang  telah  ditentukan  dalam  agama .
Pada  dasarnya  segala  perbuatan  boleh  dilakukan  oleh  seorang  wanita  selama  itu  tidak  ada  atau  belum  ada  nash  dalam  Al-Qur’an  dan  Hadits  yang  melarangnya .  Maka  berdasarkan  prinsip  ini ,  termasuk  bekerja  melakukan  aktivitas  sehari-hari  adalah  halal ,  boleh  dikerjakan dan  bahkan  bisa  menjadi  wajib  apabila  memang  pekerjaan  itu  merupakan  kebutuhan  yang  mendukung  untuk  kelangsungan  hidup . Misalnya  karena  ia  seorang  janda  atau  diceraikan  suaminya ,  sedangkan  tidak  ada  orang  lain  atau  keluarga  yang  menanggung  kebutuhan  ekonominya ,  selain  dirinya  sendiri ,  maka  ia  dapat  melakukan  suatu  usaha  yang  halal  untuk  mencukupi  kebutuhan  dirinya .
Di  sisi  lain ,  kadang-kadang  di  suatu  keluarga  dimana  disana  sangat  membutuhkan  seorang  wanita  untuk bekerja  demi  membantu  suaminya  dalam  mengasuh  anak-anaknya ,  membantu  ayahnya  yang  sudah  tua ,  seperti  yang  dikisahkan  dalam  Al-Qur’an  tentang  dua  orang  anak  wanita  yang  mengembalakan  ternak  milik  ayahnya  karena  sudah  lanjut  usia , lihat QS : Al Qashash : 23 ,  Dalam  ayat  tersebut  dikisahkan  bahwa  kedua  wanita  itu  enggan  meminumkan  ternaknya  sebelum  pengembala-pengembala  lainnya  memulangkan  ternak  mereka ,  itu  mereka  lakukan  karena  keduanya  takut  fitnah  sebab  mereka  yang  mengembala  menggantikan  ayah  mereka  yang  sudah  tidak  kuat  melakukan  pekerjaan  tersebut .  Maka  berdasarkan  ayat  ini , seorang  wanita  pun  boleh  melakukan  pekerjaan  atau  bekerja  seperti  pekerjaan  yang  dilakukan  oleh  laki-laki  selama  pekerjaan  itu  tidak  akan  menimbulkan  fitnah  baginya  dan  juga  sesuai  dengan  syariat .
Dan  dalam  masyarakat  sendiri ,  kadang-kadang  memerlukan  tenaga  seorang  wanita  untuk  turun  tangan  menyelesaikan pekerjaan  tersebut ,  sebagai  contoh  pekerjaan  perawat   atau  dokter  untuk  mengobati  atau  mengurus  pasien  sesama  ,  atau  pekerjaan  seorang  guru  yang  mengajarkan  anak-anak  ataupun  kegiatan  yang  lainnya  yang  memang  lebih  memerlukan  tenaga  wanita  ketimbang  laki-laki  untuk  mengerjakannya .  Jadi  dapat  disimpulkan  bahwa  wanita  yang  bekerja  itu  tidak  dilarang   asalkan  tidak  melanggar  syariat  dan  mengabaikan  kodrat  seorang  wanita  itu  sendiri .
Berikut  ini  beberapa  syarat  yang  menjadi  panduan  apabila  seorang  wanita  harus  bekerja ,  diantaranya  yaitu  :
Pertama , 
Jenis  pekerjaan  yang  akan  dilakukan  itu  tidak  melanggar  syariat ,  maksudnya  bukan  jenis  pekerjaan  yang  haram ,  atau  dapat  menjadi  haram  apabila  dikerjakan oleh  seorang  wanita ,  dan  yang  terpenting  juga  tidak  akan  mendatangkan  fitnah .
Kedua , 
Ketika  ingin  berpergian  keluar  rumah ,  atau  berangkat  bekerja  para  wanita  haruslah  memperhatikan  adab-adab  dalam  hal  menjaga  penampilannya , sebagai  contoh  dalam  hal  berpakaian  harus  sesuai  syariat ,   menutup  aurat , sopan  dan  tidak  berlebihan  ,  kemudian  dari  cara  berjalan ,  berbicara ,  bertingkah  laku  atau  bertindak  pun  seorang  wanita  harus  bisa  menjaganya  agar  hal  tersebut  tidak  membuat  dirinya  sebagai  sumber  fitnah  terlebih  harus  memperhatikan  pergaulannya  dengan  lawan  jenis  di  tempat  kerja .
Ketiga ,
Meski  memiliki  pekerjaan  diluar  rumah  seorang  wanita  tidaklah  diperbolehkan  mengabaikan  tanggung  jawab  ataupun  kewajibannya  dirumah ,  terlebih  jika  ia  telah  berkeluarga ,  memiliki  suami  atau  anak-anak  jadi  ,  kewajiban  mengurus  keluarganya  haruslah  tetap  menjadi  prioritas  bagi  para  kaum  wanita  meski  ia  bekerja .  Karena  dalam  syariat  hal  itulah  yang  harus  diutamakan  daripada  kewajiban  lainnya  diluar  rumah  sebab  sudah  menjadi  kodrat  wanita  terlebih  yang  sudah  bersuami ,  melayani  dan  mengurus  suamilah  tugas  utama  yang  harus  ia  nomor  satukan  dibanding  dengan  hal  yang  lain .
Dan  jika  telah  memenuhi  persyaratan  yang  telah  diuraikan  diatas  maka  tidak  perlu  di  khawatirkan  lagi  jika  seorang  wanita  bekerja  melakukan  aktivitas  di  luar  rumah ,  karena  dengan  menaati  persyaratan  tersebut  seorang  wanita  dipastikan  akan  terhindar  dari  bahaya  fitnah .
Wallahu A’lam .

CERPEN - MENGGENANG BIDADARI

     Samarinda hari ini gerimis      Meski kemarin sangat panas      Cuaca mudah sekali berubah      Seperti hati...      Yang selal...