Selasa, 16 Januari 2018

CADAR AISHA - Ree Suwandi


SINOPSIS   

     Kehidupan rumah tangga Aisha dan Rasyid yang semula damai tiba-tiba terguncang prahara. Hal itu disebabkan munculnya niatan Aisha untuk mengenakan cadar.
     Rasyid bukan melarang istrinya yang ingin lebih menjaga dirinya dari pandangan lawan jenis, tapi sebagai seorang direktur perusahaan yang acap kali membawa pasangan di acara formal kantor sedikit keberatan dengan keputusan istrinya itu.
     Hubungan pasangan ini sontak berjarak sebab permasalahan tersebut, hingga membawa dampak buruk pada Adam dan Adim- kedua putra kembar mereka yang menjadi korban perang dingin orangtuanya.
     Lalu ditengah konflik internal itu, Rasyid menjadi dekat dengan sosok wanita bernama Nur Aini- rekan bisnis yang belakangan menjadi teman curhatnya. Rasyid lebih sering menghabiskan waktu bersama Nur selepas jam kantor daripada bercengkrama dengan keluarganya dirumah.
     Hingga kebersamaan mereka mulai menumbuhkan benih pengkhianatan pada pasangan masing-masing.
     Dan seperti pepatah ‘bagai menyimpan bangkai, baunya pasti akan tercium juga’ skandal Rasyid dengan Nur akhirnya diketahui oleh Yusuf-suami Nur. Kemudian Yusuf pun memberitahukan perihal tersebut pada Aisha, sampai keduanya benar-benar menangkap basah perselingkuhan yang dilakukan oleh pasangan mereka masing-masing.
     Aisha tentu merasa terkhianati dan sakit hati, iapun lalu memutuskan untuk menenangkan diri di rumah kedua orangtuanya. Jarak yang semakin jauh dengan sosok Aisha membuat Rasyid menyadari kesalahannya.
     Kedua insan tersebut saling mengintropeksi diri, mereka sama-sama mengambil pelajaran dari kekhilafan masing-masing.
     Akankah rumah tangga Aisha dan Rasyid dapat terselamatkan dari kehancuran?
     Mungkinkah keretakan hubungan keduanya dapat dipersatukan kembali?
     Dan bagaimana kelanjutan niat Aisha untuk mengenakan cadar?
     Novel ini yang akan menjawabnya...

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CERPEN - MENGGENANG BIDADARI

     Samarinda hari ini gerimis      Meski kemarin sangat panas      Cuaca mudah sekali berubah      Seperti hati...      Yang selal...